Kiper Aston Villa Diserbu Fans Manchester City

Kiper Aston Villa Diserbu Fans Manchester City - Dengan gelar di saku mereka, Manchester City seharusnya hanya memikirkan satu hal: berpesta. Tapi yang ini sedikit kacau. Pihak klub memang sudah meminta maaf kepada kiper Aston Villa Robin Olsen, yang berdesak-desakan dan rupanya dihantam sejumlah pendukungnya yang sempat menyerbu lapangan pada Minggu di penghujung kemenangan (3-2) yang menobatkan The Citizens sebagai juara Inggris.

“Manchester City ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada kiper Aston Villa Robin Olsen yang diserang setelah peluit akhir pertandingan hari ini ketika para pendukung menyerbu lapangan,” tulis klub dalam siaran pers.

Dalam cuplikan yang diambil oleh Sky Sports, beberapa orang terlihat mendorong atau menumpangkan tangan pada Olsen saat mereka melewatinya. Beberapa detik sebelumnya, wasit meniupkan peluit akhir pertandingan dengan kemenangan 3-2 untuk City setelah tertinggal 2-0, yang memastikan mereka meraih gelar juara Inggris.

Dikawal oleh seorang pramugari, penjaga gawang Denmark itu terlebih dahulu memegang bagian belakang kepalanya, lalu wajahnya sebelum diantar ke terowongan ruang ganti. "Klub segera meluncurkan penyelidikan dan, setelah diidentifikasi, individu tersebut akan dilarang secara permanen dari stadion," tambah City.

Di malam hari, klub Birmingham menunjukkan bahwa penjaga gawangnya “sangat sehat”, bahkan jika dia mendapat pukulan di belakang kepala. Aston Villa juga mengklarifikasi bahwa sifat sukarela dari pukulan ini tidak ditetapkan, menganggap bahwa insiden itu sudah ditutup dan tidak akan mengajukan pengaduan.

Kejadian ini menyusul rentetan kejadian lainnya dalam sepekan terakhir. Pada hari Kamis, manajer Crystal Palace Patrick Vieira menendang seorang penggemar Everton yang telah menghinanya dan menjentikkan jari tengahnya. Dan dua hari sebelumnya, seorang penggemar Nottingham Forest menanduk pemain Sheffield United Billy Sharp di lapangan saat timnya baru saja mengalahkan The Blades di semi-final play-off Liga Premier. Individu itu dengan cepat diidentifikasi dan dijatuhi hukuman 24 minggu penjara.